Rabu, 28 Maret 2012
Sejarah Jaringan Komputer di Indonesia
RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto,
Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto merupakan beberapa nama-nama
legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia yang mungkin kurang
banyak dikenal oleh khalayak Internet Indonesia di tahun 2000 ini.
Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya
dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di
Indonesia. Pada waktu itu di awal tahun 1990-an jaringan Internet di
Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network. Semangat kerjasama,
kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para
pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia hari ini yang
terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama
yang melibatkan perdagangan Internet.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat
di lihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul
"jaringan komputer biaya murah menggunakan radio" di akhir tahun 1990 /
awal 1991-an. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan
Mahsiswa Elektro ITB di tahun 1989-an. Kebetulan saya adalah penulis
sebagian dari artikel-artikel tersebut. Tidak terasa waktu demikian
cepat berlalu, tanpa terasa hal itu telah melewati kita semua lebih dari
10 tahun yang lalu.
Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari
kegiatan kami di amatir radio khususnya rekan-rekan di Amatir Radio Club
(ARC) ITB di tahun 1986-an. Bermodal pesawat Rig HF SSB Kenwood TS430
milik Harya Sudirapratama YC1HCE dengan komputer Apple II milik YC1DAV
sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama YC1HCE, J.
Tjandra Pramudito YB3NR (sekarang dosen di UNPAR), Suryono Adisoemarta
N5SNN (sekarang dosen di Texas,US) bersama saya YC1DAV kami berguru pada
para senior amatir radio seperti Robby Soebiakto YB1BG, Achmad Zaini
YB1HR, Yos YB2SV, YB0TD di band 40m. Mas Robby Soebiakto YB1BG merupakan
suhu diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi
data packet radio yang kemudian di dorong ke arah TCP/IP, teknologi
packet radio TCP/IP yang kemudian di adopsi oleh rekan-rekan BPPT,
LAPAN, UI, & ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun
1992-1994-an. Mas Robby Soebiakto YB1BG adalah koordinator IP pertama
dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal
dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Saat ini AMPR-net Indonesia di
koordinir oleh penulis YC1DAV. Koordinasi dan aktifitas-nya mengharuskan
seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing
list YBNET-L@ITB.ac.id.
Di tahun 1986-1987-an awal perkembangan jaringan paket radio di
Indonesia Mas Robby YB1BG juga merupakan pionir dikalangan teman-teman
amatir radio Indonesia yang mengkaitkan jaringan amatir Bulletin Board
System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang
mengkaitkan banyak "server" BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail
dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun 1990-an komunikasi antara
saya yang waktu itu berada di Canada dengan panggilan YC1DAV/VE3
rekan-rekan amatir radio di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir
radio ini.
Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara
Indonesia-Canada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan amatir
radio. Mas Robby YB1BG ternyata berhasil membangun gateway amatir
satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik amatir
radio kemudian kami melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat
antara Indonesia-Canada. Pengetahuan secara perlahan di transfer melalui
jaringan amatir radio ini.
RMS Ibrahim (biasa dipanggil Ibam) motor dibalik operasional-nya
Internet di UI, saat tulisan ini ditulis berada di Singapura untuk
meneruskan S3. Ibam pernah menjadi operator yang menjalankan gateway ke
Internet dari UI yang merupakan bagian dari jaringan universitas di
Indonesia UNINET. Protokol UUCP yang lebih sederhana daripada TCP/IP
digunakan terutama digunakan untuk mentransfer e-mail & newsgroup.
RMS Ibrahim juga merupakan pemegang pertama Country Code Top Level Domain
(ccTLD) yang dikemudian hari dikenal sebagai IDNIC
(http://www.idnic.net.id).
Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh
dari Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh kepala-nya Bu
Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba
mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada
band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai JASIPAKTA dengan
dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol
AX.25 pada infrastruktur packet radio. Pak Ihsan ini yang mengoperasikan
relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada
di BPPT
Pak Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang
mengoperasikan gateway packet radio bekerja pada band 70cm. PC 386
sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan
sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan
sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih
menggunakan X.25 melalui jaringan SKDP terkait pada gateway di DLR
Jerman.
Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu
masa kepemimpinan Pak Tungki Ariwibowo menjalankan BBS
pusdata.dprin.go.id yang hingga saat ini masih beroperasi. Di masa awal
perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna
e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri
Pak Tungki yang "maniac" IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau
akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri
pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri. Saya sempat
terkagum-kagum memperoleh jawaban e-mail dari seorang menteri Pak Tungki
yang waktu itu sedang berada di Amerika Selatan dalam kunjungan
kerjanya. Bukan main, seorang menteri tapi tetap menyempatkan diri untuk
membalas e-mail.
Mas Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia,
kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amatir Radio Club ARC
ITB seperti Basuki Suhardiman (sekarang di AI3 ITB), Aulia K. Arief
(sekarang di WAHID), Arman Hazairin (sekarang di Telkomsel) di dukung
oleh Adi Indrayanto (sekarang S3 di Inggris) untuk mencoba mengembangkan
gateway packet radio di ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286
bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad
untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI,
BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait
ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih
baik daripada ITB. Di ITB modem packet radio berupa Terminal Node
Controller TNC merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari
LAPAN.
Berawal dari teknologi packet radio 1200bps di atas, ITB kemudian
berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke
RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap
diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996
merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan
jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3)
sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps (sekarang 2Mbps) ke Jepang yang
terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps.
ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting dalam jaringan
pendidikan di Indonesia yang menamakan dirinya AI3 Indonesia yang
mengkaitkan 25+ lembaga pendidikan di Indonesia.
Jaringan pendidikan ini bukan hanya monopoly ITB saja, jaringan
pendidikan lain yang lebih besar lagi adalah jaringan SMK yang dibawahi
DIKMENJUR (dikmenjur@egroups.com) yang saat ini telah mengkaitkan 270+
SMK di seluruh Indonesia. Saat ini ada 4000 SMK yang mempunyai potensi
yang sangat besar jika berhasil dikaitkan. Belum lagi kalau bisa
mengkaitkan 10.000 SMU ke Internet pasti tidak kalah serunya dengan
mengkaitkan 1300 PTN / PTS (saat ini baru ~200 PTS/PTN yang terkait) di
seluruh Indonesia ke Internet.
Di tahun 1989-1990-an, teman-teman mahasiswa Indonesia di luar negeri
mulai membangun tempat diskusi di Internet, salah satu tempat diskusi
Indonesia di Internet yang pertama berada di
indonesians@janus.berkeley.edu. Berawal dari mailing list pertama di
Janus diskusi-diskusi antar teman-teman mahasiswa Indonesia diluar
negeri pemikiran alternatif berserta kesadaran masyarakat ditumbuhkan.
Pola mailing list ini ternyata terus berkembang dari sebuah mailing list
legendaris di janus, akhirnya menjadi sangat banyak sekali mailing list
Indonesia terutama di host oleh server di ITB & egroups.com.
Mailing list ini akhirnya menjadi salah satu sarana yang sangat
strategis dalam pembangunan komunitas di Internet Indonesia.
Di tahun 1994-an mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya.
IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia pada waktu itu pihak
POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih
sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Seingat saya sambungan
awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah
langkah yang cukup nekad barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah
Rawamangun di kompleks dosen UI kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI.
Seperti kita ketahui bahwa perkembangan usaha bisnis Internet di
Indonesia semakin marak dengan 60-an ISP yang memperoleh lisensi dari
pemerintah. Asosiasi ISP (APJII) terbentuk di motori oleh Sanjaya cs di
tahun 1998-an. Effisiensi sambungan antar ISP terus dilakukan dengan
membangun beberapa Internet Exchange (IX) di Indosat, Telkom, APJII
(IIX) & beberapa ISP lainnya yang saling exchange. APJII bahkan
mulai melakukan manouver untuk memperbesar pangsa pasar Internet di
Indonesia dengan melakukan program SMU2000 yang kemudian berkembang
menjadi Sekolah2000.
Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah
e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang
membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi.
Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list
utama seperti warta-e-commerce@egroups.com,
mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id &
i2bc@egroups.com. Sedangkan rekan-rekan penyelenggara WARNET banyak
berkumpul di asosiasi-warnet@egroups.com, pada tanggal 25 Mei 2000
merupakan hari bersejarah bagi rekan-rekan WARNET - karena telah lahir
asosiasi warnet yang ada secara fisik dalam pertemuan di kantor
DIKMENJUR. Ketua Asosiasi Warnet adalah rekan Rudy Rusdiah, Bendahara
rekan Adlinsyah dan Sekretaris Abdullah Koro. WARNET di Indonesia akan
disediakan domain war.net.id.
Demikian kilasan sejarah Internet di Indonesia, kami sadar bahwa
perjuangan kami masih panjang. Masih banyak hal yang perlu diperjuangkan
terus agar dapat menggerakan bangsa Indonesia menuju knowledge based
society.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar